When
you try your best but you don't succeed
When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can't sleep
Stuck in reverse
“Coldplay – Fix You”
When you get what you want but not what you need
When you feel so tired but you can't sleep
Stuck in reverse
“Coldplay – Fix You”
Penggalan
lirik diatas itu emang bener,dan Christ martin begitu fasih mengucapkannya
dengan penuh emosi dan saya setuju sekali.Coba deh untuk mengartikan lyric
diatas dan coba untuk menghubungkannya dengan apa yang telah terjadi pada
kita.Saya sangat setuju sekali dengan kalimat kedua pada bait diatas yaitu “when you get what you want but not what you
need” asli pas banget,tidak terlau jaim namun juga tidak terlalu urakan.Mungkin
selama ini kita berusaha keras dan berdoa hanya untuk mendapatkan apa yang kita
inginkan,namun belum tentu sesuai dengan apa yang kita butuhkan.Mungkin juga
kalau boleh saya berspekulasi tentang keinginan dan kebutuhan adalah bagaimana
kita menyikapi kedua hal tersebut,Kalau keinginan adalah sesuatu yang dituntut
oleh nafsu,pikiran dan perasaan kita yang sangat erat berhubungan dengan teori
dan rencana,sedangkan kebutuhan adalah sesuatu yang dituntut untuk diterima
oleh tubuh,pikiran dan perasaan kita,kebutuhan adalah hal yang real terjadi dan
bukan teori atau rencana belaka.Kebutuhan adalah treatment yang harus diberikan kepada internal diri kita dengan apa
saja yang telah terjadi pada diri kita dalam kenyataannya.
Idealnya
adalah ketika keinginan terpenuhi maka kebutuhan juga terpenuhi,namun banyak
diantara kita semua yang belum paham dan sadar akan hal itu yang ternyata sering
bertolak belakang.Saya menganalogikannya dengan sebuah contoh seorang mahasiswa
yang sangat hobi mengkoleksi buku,banyak sekali diantara koleksinya berupa
novel.Keinginannya adalah untuk bisa melengkapi koleksi novel yang ditulis oleh
penulis favoritnya.Namun jarang sekali ditemukan koleksi buku mata kuliah yang
sangat bermanfaat bagi proses belajarnya di kampus.Nah,hal seperti inilah yang
sulit,ketika keinginan bilang “a” namun kebutuhan berkata “b”.Jadi sebaiknya
bagaiamana?Kita juga bingung,dan kita selalu merasa sesuatu yang menjadi
kewajiban itu sangat tidak enjoy saat
kita menjalaninya.
Bila
membicarakan tentang keinginan maka kita akan membicarakan diri kita sendiri
dan menilainya secara subjektif.Kita akan selalu berada dalam sudut pandang yang
merasa kalau diri kita adalah makhluk yang mempunyai sejuta keinginan yang
setiap keinginannya dapat tercapai dan tidak akan pernah merasa puas ketika
keinginannya terpenuhi,kita selalu menagih dan kecanduan akan keinginan yang
tidak pernah berujung.Berbeda dengan kebutuhan yang akan selalu dapat dinilai
objektif oleh orang lain ketika mereka diminta pendapat dan saran tentang diri
kita.Kadang kita juga pernah merasa kalau saran yang orang lain berikan kepada
kita selalu bertolak belakang dengan apa yang kita rasakan dan sering
menganggap kalau diri kitalah yang begitu terdzolimi oleh keadaan.Dari hal
seperti ini sudah terjadi distorsi antara kita yang selalu beranggapan
keinginan dan orang lain yang memberitahu kita tentang kebutuhan.
Supaya
lebih bijak dalam menghadapi ini,maka kita diharuskan untuk bersikap fair dan objektif dalam mengukur dan
menilai diri kita sendiri.Cobalah untuk membuat daftar tentang diri kita,apa
saja hal yang termasuk kedalam “keinginan” dan mana saja hal yang termasuk
kedalam “kebutuhan”.Semoga dengan kita dapat membagi hal-hal tersebut dalam
daftar,kita dapat lebih mengenali diri kita dan tahu harus dibawa kemana.Mana
saja hal yang harus diprioritaskan terlebih dahulu dan mana saja hal yang boleh
ditoleransi.Semua terserah kita.Hidup akan terasa lebih baik ketika kita dapat
berfikir bijak dan menilai sesuatu dengan objektif dari berbagai sudut pandang.Kesimpulannya
hidup ideal dan simple itu adalah “when
you get what you want and you get what you need too”.Ideal dan simple kan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar