Rabu, 29 Mei 2013

Filosofi Liburan (Goes to Sawarna #1)

Liburan..liburan dan liburan. Kata-kata itu yang terus terngiang dalam kepala. Kenapa tidak? Kepala ini sudah begitu mumet dan pusing, rasanya semua beban berat dan segala limbah didalamnya ingin cepat di buang. Dan akhirnya liburan itupun tiba juga. Bagi saya liburan itu kebutuhan, bagaikan semua bayangan yang terus mengikuti langkah kita dibawah teriknya matahari, liburan akan menjadi menu penutup makan malam berupa kerja keras dan perjuangan saya selama awal 2013 hingga mei ini dan juga selama kuliah di semester  4 . Namun bagi saya juga liburan tidak harus selalu menunggu pekan dimana semua bentuk perkuliahan kosong. Ataupun menunggu terkumpulnya uang hingga sebanyak beras dalam satu karung, juga menunggu tanggal berwarna merah di kalender.
Everyday is holiday, setiap hari adalah liburan, liburan tidak harus di tanggal merah, liburan tidak harus pada libur sekolah atau kuliah, liburan tidak harus  selalu mengeluarkan uang banyak, liburan tidak perlu membawa banyak pakaian ganti, ataupun liburan tidak harus selalu bersama pacar.
Sedikit berfilosofi  mengenai liburan, bahwa liburan adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dalam rangka menghibur diri agar dirinya merasa senang hingga dia mendapatkan suatu ketenangan jiwa dan kenikmatan hasrat. Sebuah hasrat bermain dan menikmati semua hingar binger. Ketika kita lelah dengan semua kepalsuan hidup lalu kita tersenyum dan tertawa itu merupakan liburan. Ketika kita lelah dengan rutinitas yang monoton lalu kita mencoba Go Out itu merupakan liburan. Liburan memang sedikit mirip dengan hiburan atau bahkan miripnya banyak.hahaha… Yang pastinya ketika kita liburan hati ini harus merasa terhibur dan semua aspek yang ada harus mendukung tercapainya kesenangan jiwa.
Pada kesempatan yang emas ini, dimana waktu dan uang bertemu pada titik yang sama dan rencana sudah matang. Berangkatlah kita pada suatu tempat yang katanya sih indah dan kita menyebutnya sebagai liburan. Saya dan teman-teman asisten lab.metalurgi memutuskan untuk pergi liburan bersama. Dan tempat yang menjadi tujuan dari perjalanan indah ini adalah pantai. Yah, sebuah tempat yang begitu dekat dengan laut dan juga jarak matahari begitu dekat diatas kepala kita sehingga kulit kita dibuat coklat bahkan hitam karnanya. Sebuah pantai di selatan pulau jawa, tepatnya di selatan provinsi banten dan dekat sekali dengan perbatasan banten jawa barat. Sebuah pantai yang belum begitu banyak orang mengenalnya, bahkan mbah google pun belum begitu akrab dengannya. Dan sebuah survey dilakukan untuk mengecek tingkat keasingan pantai tersebut. Dan hasilnya adalah 6 dari 10 orang mengatakan “tidak tahu” mengenai pantai itu, jangankan bertanya apa saja yang ada disana. Baru menyebutkan namanya saja mereka sudah mengerutkan dahi, seolah-olah nama tersebut adalah nama sebuah ikan hias.hahahaha…
Yah Pantai Sawarna adalah tempat yang akan kita tuju. Dengan jarak kurang lebih 150 Km dari kota Bandung (maaf kalo salah namanya juga kurang lebih). Perjalanan yang jauh dan melelahkan membuat obsesi kita untuk menjelajahinya begitu besar dan berapi-api, hingga terjadi sebuah fenomena yang cukup aneh yaitu ketika kita masih berada diperjalanan namun pikiran dan khayalan kita sudah sampai duluan di panai sawarna. Seolah-olah meninggalkan raga, fantasy begitu cepet berlari mengalahkan waktu yang berjalan, menembus batas dan budaya. Inilah sebuah liburan akbar yang begitu kita nikmati. Tak ada perasaan takut maupun khawatir akan ini. Semuanya tenang, bahagia, senyum dan berseri-seri.
To be continue…….



View on the way to Sawarna

Peswahan disekitar penginapan Pantai Sawarna

Tanjung Layar (sebelah timur pantai Sawarna)

Secret way to sea

When we play together
Baca SelengkapnyaFilosofi Liburan (Goes to Sawarna #1)

Kamis, 16 Mei 2013

Seperti Bom Yang Meledak

          Alhamdulillahhirrobil alamin… Ucapan syukur tak hentin-hentinya keluar dari mulut ini. Mulut yang sudah lama menunggu untuk mengeluarkan ungkapan syukur dan bahagia. Setelah 5 bulan berjuang untuk beradaptasi dengan dunia perkuliahan yang semakin kompleks dan sekolah kehidupan yang menuju keadaan sebenarnya.
          Di semester genap ini ketika saya berstatus mahasiswa tingkat dua memang sangat berbeda dari semester sebelumnya. Terasa begitu berat untuk menjalaninya, banyak sesuatu baru yang belum saya alami sebelumnya, tapi tetep seru sih. Makanya gak salah kalau kita dapat mengukur tingkat kebahagian seseorang dalam menyelesaikan masalah itu dari seberapa besar dan seberapa banyak masalah yang dihadapi oleh kita. Semakin sulit dan kompleks masalah yang dihadapp maka akan semakain besar rasa bahagia dan rasa syukur yang dirasakan ketika kita mampu menyelesaikan dan melewati masalah tersebut dengan sukses.
          Pertama, di semester ini saya mendapatkan status baru dan juga tanggung jawab baru sebagai asisten laboratorium, otomatis saya harus membagi jatah waktu yang dimiliki untuk kuliah dan juga untuk laboratorium. Kebeltulan pada semester ini juga laboratorium dimana saya bernaung menyelenggarakan praktikum. Dan disemester ini juga saya mulai bekerja dan menjalankan tanggung jawab sebagai asisten yaitu mengajar saat praktikum, menilai presentasi praktikan, menilai tugas-tugas praktikan, dll. Dengan status baru ini, saya belajar banyak untuk bisa menjadi seseorang yang berguna bagi orang lain dengan sharing ilmu yang saya miliki, belajar bertanggung jawab bagaiaman menjadi seorang pengajar dan pendidik yang baik, belajar untuk berkomunikasi dengan baik dengan praktikan(orang yang praktikum) maupun dengan sesama asisten. Selain itu juga saya mempunyai rumah baru yang bisa saya gunakan untuk beristirahat, mengobrol, bermain, bernyanyi, berkumpul, belajar, berbagi cerita dengan sesame asisten, rumah itu adalah ruang asisten laboratorium. Walaupun baru kenal 5 bulan, tapi saya nyaman untuk diam berlama-lama disana. Rumah baru itu banyak memberikan pelajaran berharga dari mulai persahabatan, komunikasi, keluarga baru, ilmu baru, pengalaman baru, dan juga cerita baru.
          Kedua, di semester ini saya mendapatkan tugas perkuliahan yang cukup membuat saya berfikir dan bekerja keras. Kalau boleh mendefinisikan secara bebas, menurut saya tugas ini seperti try out pertama saya dalam mengerjakan tugas akhir. Karena dalam tugas ini saya dituntut untuk mengamati suatu benda dan merancang ulang benda tersebut dengan perhitungan yang sudah pernah diajarkan di perkuliahan. Dari mulai survey ke benda langsung, memfotonya, menganalisanya hingga menghitung ulang spesisifikasinya. Dan yang membuat berbeda adalah tugas ini menuntut saya untuk selalu mengecheck hasil kerja dan mengkonsultasikannya ke dosen pembimbing. Ini mungkin seperti simulasi tugas akhir. Bagaiamana membuat laporan yang baik dan gambar benda dengan benar. Tugas ini sangat memberikan banyak pelajaran berharga bagi saya. Mulai dari bagaiamana terjun langsung ke lapangan dan mengamati objek penelitian. Bagaiamana menyeusun sebuah analisa perancangan, bagaiaman cara berkomunikasi dengan dosen, bagaiaman mencari referensi yang sesuai, dan bagaiaman menyusun laporan yang baik benar,dll.
          Namun selain dari dua kegiatan diatas, masih banyak kegiatan yang setia menemani dan mewarnai hari indahku. Seperti kuliah, latihan marching band, membaca buku, bermain gitar, bernyanyi, hang out dengan teman-teman, minum kopi sambil mengobrol. Tapi di akhir tulisan ini,saya hanya ingin menegaskan bahwa banyak sekali hal positif yang bisa saya ambil dari sebuah situasi yang sulit, tetap berfikir positif dan sabar maka akan indah akhirnya. Tanpa meremehkan ataupun menyepelekan semua hal, hidup itu dinamis jadi nikmatilah setiap masa dan situasi yang kita alami walaupun buruk ataupun baik, karena dibalik itu semua Allah memliki rencana yang tak akan kita duga. Tetap berserah diri kepada Allah, percaya akan rencana yang DIA buat untuk kita semua, Kita hanya tinggal ikhtiar, tawakal, berdoa dan bersabar. Semoga Allah memudahkan semua urusan kita, Amin
Baca SelengkapnyaSeperti Bom Yang Meledak