Sabtu, 16 Maret 2013

Kompleks & Berhenti di Titik

Kaget dan baru nyadar.Ternyata dari semua tulisan yang ernah saya buat hampir dominan bertemakan konotasi negative tentang kehidupan saya.Oh tidak?kenapa ini bisa terjadi?Kenapa saya begitu focus membahas kekurangan dan kesulitan di kehidupan saya?kenapa saya tidak menuliskn banyak hal positif?atau karna saya terlalu takut disebut “kepedean atau sombong” oleh orang lain?Akankah saya diam sajah melihat keadaan seperti ini terus terjadi?mau sampai kapan saya seperti ini?sudahkah tiba saatnya untuk melawan ini semua?
Entah mengapa belakangan ini saya merasa kalau hidup itu memang rumit,sangat rumit bahkan lebih rumit dibanding benang kusut.Setiap elemennya terhubung begitu dekat begitu juga jauh,terasa begitu komplek.Saya jadi ingat 2 program TV yang kebetulan dalam stasiun yang sama pula,lamun temanya sangat bertolak belakang.Yang satu hidup itu indah,yang satunya lagi kejamnya dunia.Ternyata saya dapat menyimpulkan bahwa mereka mempertontonkan kepada khalayak ramai bahwa ada dua tipe manusia,yang satu adalah senang dan satunya lagi yang sengsara.Dan bisa ditebak,kalau acaranya senang,berisikan orang yang punya uang,pakaian bersih dan rapih,wajah yang ceria dan penuh senyuman,aktifitasnya menyenangkan dan penuh dengan liburan.Namun,pemandangan berbeda dengan acara yang lainnya,yang begitu intens membahas pertanyaan “kenapa dunia begitu kejam?”.Dan tebakan kalian benar sekali,isinya orang2 miskin,yang kekurangan makan,gizi buruk,kesehatan buruk,diskriminasi,kerja banting tulang,upah kecil,wajah yang muram,penderitaan,dan air mata yang terus menetas.Lalu,yang menjadi pertanyaan saya,apakah sudah seperti itu standarnya?apakah itu patokannya?apakah tidak bisa dirubah?
Menginjak ke jenjang yang lebih tinggi,dengan pola pikir yang tumbuh menjadi lebih bijak,usia yang menua,pergaulan yang menyempit,membuat saya mulai merasa apa yang program tv itu bilang,ada senang namun sengsaranya juga banyak.Kadang kita sudah memberikan usaha terbaik bagi diri kita sendiri khusnya dan umumnya bagi orang lain,tapi tetap saja ada penilaian yang miring,inilah…itulah..dengan banyak alasan dan sudut pandang.Kehidupan yang membuat kita terlena aka kewajiban kita,kehidupan yang membuat kita lupa akan latar belakang kita,dan kehidupan yang membuat kita terbang dari tanah yang subur.
Entah,saya juga tidak tahu dan tidak mengerti.Otak ini terasa begitu kacau,dengan pikiran-pikiran yang berserakan,yang mengemis-ngemis minta diperhatikan.Saya juga sudah tidak tahu harus melanjutkan tulisan ini dengan apa?jalan ceritanya terpotong hanya dalam 3 paragraf saja,tanpa tersampaikan makna dan esensi dari tulisan ini.Semua terpotong oleh mood yang dalam hitungan detik terus memburuk,dan memaksa saya untuk mengakhiri tulisan ini,tanpa saya menuliskan jawaban dan penutup dari ini semua.Semuanya menggantung,dan bertanya-tanya,semuanya semu dan tak jelas terlihat.Tak jelas apa yang ada dalam pikiran saya,tak jelas apa yang ingin saya sampaikan.Hingga semuanya berhenti dalam sebuah tanda(titik).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar