Senin, 17 Maret 2014

Semester Itupun Tiba


Dan semester yang ditakutkan itupun tiba. Semester yang sebelum kedatangannya pun sudah menjadi perbincangan banyak orang. Sudah banyak korban yang berjatuhan karenanya. Dan menurut mereka para korban, sudah banyak kerugian yang mereka alami akibat semester tersebut. Dan kini, setelah cerita itu berlalu satu hingga dua tahun yang lalu, tiba saatnya generasi kami bertemu dengannya. Sebuah siklus tahunan yang pasti terjadi, walaupun dalam setiap tahunnya efek yang dirasakan berkurang atau menjadi lebih baik, namun menurut kacamata mereka yang awam ini terlalu berlebihan.
          Rasanya mengeluh bukanlah hal pelarian. Menjadi tak berasa atau tak mempunyai nurani adalah solusinya. Biarkan pikiran yang dihasilkan otakmu yang luar biasa yang terus bekerja, bersama logika ilmiah yang selalu bisa menangkis segala alabi. Tidak banyak yang bisa saya perbuat selain membiarkan semua ini berjalan seperti apa adanya, tak ada harapan mendapatkan result terbaik, semuanya menginginkan semua ini segera berakhir.
          Terbaca dalam setiap wajah mereka yang tak secerah dulu, tak ada ketepatan waktu dalam menjalani perbincangan di ruangan bersama dosen, tak ada perbincangan mengenai kebahagiaan, semuanya muram semuanya terdiam, tak ada keluhan keluar dari mulut mereka, hanya sebuah cerita kelam dan beberapa peringatan. Inilah yang mereka hadapi, namun semangat mereka masih belum padam untuk menghadapi ini semua. Walaupun terkesan seperti robot yang tak memiliki hati, mereka terus bergerak dan bekerja sesuai dengan rules yang telah disepakati, tak ada sanggahan tak ada protes yang ada hanyalah kelapangan hati untuk menerima semuanya.
          Namun bersama kita bisa, bersama kita mampu menghadapi semua. Ini hanyalah bagian kecil dari suatu peradaban yang maha dahsyat. Ini hanyalah bagian terkecil dari susunan mozaik kehidupan sebagai seorang engineer. Dan walaupun beban yang saya pikul tak sama dengan yang lain. Semester ini akan menjadi arena sengit pertarungan antara kewajiban kerasnya kebudayaan yang akan turun temurun terjaga melawan kekuatan mimpi, obsesi dan kejayaan. Siapakah yang akan menang? Coba kau tebak sendiri saja.
Baca SelengkapnyaSemester Itupun Tiba