Sebenarnya apa sih yang mereka lakukan di
organisasi? Bikin acara lah, ngurus surat lah, nyari dana dengan jual-jualan
lah, rapat dan rapat terus kegiatannya. Apa gak ada kerjaian lain yang bisa
mereka lakukan selain rapat dan bikin acara, yang kadang suka minta dana sama
masyarakat. Yah, kalau misalkan gak punya dana yaudah gak usah bikin acara,
kalian itu suka bikin repot. Mendingan diem di rumah sambil tidur atau nonton
TV, atau bisa juga jalan-jalan keluar rumah. Lebih baik di banding kalian yang
kerjaannya diem di kampus dan rapat melulu kerjaannya. Jadi jangan mau ikut
organsasi.
Beberapa
orang yang saya temui mengatakan hal seperti diatas ketika mereka menanggapi
teman yang lainnya yang aktif di suatu organisasi. Ada dua kemungkinan yang
membuat orang-orang seperti mereka mengatakan hal yang demikian, bisa karena
mereka pernah mengikuti organisasi dan merasa kurang cocok dengan budaya
organisasi atau kemungkinan lain mereka memang belum pernah sama sekali ikut
organisasi. Yah memang terlalu egois juga bila kita menyimpulkan bahwa ikut
organisasi merupakan suatu kekeliruan karena kerjaannya gak seru dan cenderung
mengganggu waktu pribadi, misalkan : waktu pacaran, waktu buat diri sendiri,
waktu buat keluarga, dll. Kalau-pun kalian menganggap organisasi tidak ada
manfaatnya, maka kalian pasti tidak akan mendapatkan sedikit-pun manfaat,
because you are what you think you are.
Saya
mencoba memberikan perspektif lain dan paradigma lain untuk kalian yang males
ikut organisasi atau bahkan mempunyai kekhawatiran mengikuti organisasi. Saya
akan mencoba memberikan beberapa logika yang mungkin belum kalian pikirkan
tentang organisasi. Sebagai contoh kasus : pernahkah kalian hadir dalam suatu
konser musik atau acara pernikahan atau bahkan festival kota? Jika jawaban
kalian pernah berarti kalian tau dong bagaimana situasi, atmosfer, luar
biasanya acara-acara tersebut. Pernahkah terfikir oleh kalian bahwa panggung
yang kalian lihat, artis yang kalian tonton, tempat acara yang kalian datangin
itu tidak ada dengan sendirinya. Semuanya itu diusahakan dan dikerjakan oleh
orang-orang yang mungkin kalian sebut “panitia”. Lalu, ketika kalian masuk ke
dalam lembaga pendidikan formal seperti SMP, SMA, dan perguruan tinggi pasti
kalian akan mengikuti masa orientasi atau lebih popular dikenal dengan istilah
ospek. Apakah kalian tahu siapa yang menyuruh kalian datang pagi? Yang mengatur
waktu kalian untuk hadir, istirahat dan pulang? Yang mengatur materi pembekalan
kepada kalian ketika ospek? Apakah itu terjadi dengan sendirinya atau nge flow aja seperti air? Coba pikir lebih
jauh dan lebih mendalam.
Mereka
yang kamu sebut panitia adalah mereka yang ikut organisasi. Ada banyak sekali
definisi organisasi dan saya tidak hafal semuanya. Juga ada banyak macam-macam
organisasi dengan banyak klasifikasinya yang di petakan dari banyak sudut
pandang pula. Tapi, satu hal yang saya ingat organisasi adalah sekumpulan orang
(minimal 2 orang) yang memiliki tujuan yang sama dan melakukan suatu hal untuk
mencapai tujuan tersebut. Dan skalanya-pun besar sekali. Ketika kalian berada
dalam suatu organisasi kalian akan mendapatkan hal yang orang lain mungkin
belum ketahui dan mendapatkan praktek yang mungkin orang lain belum pernah
lakukan. Jangan terlalu cepat menyimpulkan suatu hal bila kita hanya baru
melihat secara parsial dan hanya baru melihat dari sedikit sudut pandang.
Jadi, jangan mau ikut organisasi bila kalian masih berfikir kalau organisasi tidak bermanfaat.
Kebetulan
saya telah mengikuti beberapa macam organisasi, walaupun belum banyak ilmu dan pengalaman yang saya
miliki tentang organisasi, tapi saya mencoba mengajak kalian untuk berfikir dan
merubah mindset kalian bahwa “organisasi itu adalah kebutuhan”. Sama
hal nya dengan kebutuhan yang lain yang bila belum terpenuhi bakal ada suatu
masalah yang akan terjadi pada diri kita. Yang paling saya rasakan adalah
kemampuan “komunikasi” dan juga kemampuan “memanage
sesuatu”. Saya pernah menjadi anggota Pramukha waktu SD, menjadi anggota OSIS
waktu SMP, menjadi groupis band, anggota corps musik pemerintahan, dan sekarang
ini aktif menjadi anggota himpunan jurusan di kampus. Dan dari semua organisasi
yang pernah saya ikuti hampir semuanya mengajarkan orang-orang didalamnya untuk
“memanage sesuatu”. Namun selain itu yang saya rasakan, organisasi juga menjadi
wadah untuk kita bersosialisasi dan bertemu dengan banyak orang.
Berawal
dari kita bertemu dan berkumpul dengan banyak orang. Hal pertama yang menjadi pembelajaran
adalah kita belajar berkomunikasi dengan orang lain secara langsung. Orang-orang
tersebut berasal dari banyak latar belakang, memliki sifat dan etika yang
berbeda, tingkat pendidikan yang berbeda, dan sangat banyak sekali perbedaan.
Uniknya adalah mereka dapat mengkomunikasikan setiap kemauan dan impian mereka
dan menentukan tujuan yang sama sehingga mereka bekerja bersama untuk
mencapainya. Selain itu dengan kita berkumpul dan aktif di organisasi,
pembelajaran selanjutnya adalah kita belajar untuk mengenal sifat dan karakter
manusia, mungkin ada yang setipe dengan kamu tapi juga banyak yang tidak setipe
dengan kamu, it’s okay itu hal yang lumrah kok. Saat proses bersosialisasi
dengan orang lain-pun diri kamu mengalami banyak proses belajar, seperti :
mulai berani mengungkapkan pendapat walaupun saat awal-awal bahasa yang
dikeluarkan mulut berbeda dengan apa yang dipikirkan, kalian juga belajar
bagaimana mendapatkan kritik, saran dan masukan dari orang lain dan menerimanya
dengan respon yang baik, Kalian juga belajar bagaimana mengelola emosi dan
perasaan bila berkumpul dengan banyak orang dengan banyak keunikan yang
berbeda. Jadi, jangan mau ikut organisasi bila kamu merasa cukup baik dengan
keadaan kamu dan cara kamu berinteraksi dengan orang lain.
Itu
baru dilihat dari aspek sosial dan interaksi. Bagaimana dengan skill yang akan
kamu kembangkan di organisasi? Pasti akan lebih seru dan banyak sekali manfaat
yang bisa kamu ambil. Oh iya, hanya mengingatkan juga bahwa di organisasi biasanya
berorientasi pada proses pembelajaran dan sedikit yang berorientasi pada hasil,
kecuali memang organisasi yang bonafit. Bila organisasi di sekolah, kampus dan
kegiatan pemuda akan berorientasi pada proses, yah betul sekali yaitu
berorientasi pada proses pembelajaran, pendidikan dan pembinaan.
Namun
yang paling terasa adalah ketika kamu ikut dalam suatu organisasi hidup kalian
bakal bergerak kearah yang lebih baik. Dibawah ini ada beberapa contoh hal yang
pasti kalian dapatkan di organisasi.
1.
Nambah temen
Kalau teman itu udah pasti bakal kalian dapatkan.
Bisa teman seumuran, teman yang punya hobi sama, teman yang satu jurusan
kuliah/sekolah, teman satu daerah yang sama, dll. Ketika kamu memutuskan masuk
kedalam organisasi kamu sudah membuka satu gerbang besar menuju sebuah stadion
yang didalamnya dipenuhi banyak penonton. Kamu tinggal duduk saja dimana kamu
inginkan dan bersiaplah dikelilingi banyak orang yang tidak lama lagi kamu
kenal.
2.
Punya relasi
Berawal dari berteman, lau ngobrol ngaler ngidul
hingga menemukan beberapa kesamaan dan kecocokan. Mempunyai relasi pastinya
akan kamu dapatkan. Kedepannya relasi tersebut bisa jadi partner hidup
(pasangan), partner bisnis, partner proyek, dll. Pastikan kamu memiliki banyak
relasi diluar sana, karena setiap relasi akan menjadi penghubung kamu pada
setiap sendi kehidupan yang belum tentu ada di dalam diri kamu. Maka
lengkapilah dengan bersosialisasi di organisasi.
3.
Belajar
komunikasi
Nah kalo yang ini sih engga tau kenapa pasti
selalu ada, ketika kalian melakukan suatu proses sosialisasi dengan orang lain
cara termudah adalah dengan ngobrol, karena dengan komunikasi verbal ini adalah
cara yang paling mudah untuk mengungkapkan maksud. Semakin kamu sering ngobrol
dengan orang, maka semakin baik proses belajar kamu dalam berkomunikasi, hingga
kamu bisa memahami etika berkomunikasi dengan orang lain, seperti : ngobrol
sama orang yang lebih tua usianya, ngobrol sama orang yang beda pendidikan,
ngobrol sama orang yang beda suku dan budaya, dll. Tambah lengkap saja hidup kamu
dengan berorganisasi.
4.
Belajar
mengatur waktu
Karena setiap organisasi memiliki kegiatan regular
atau kegiatan rutin, misalkan : rapat, gathering,
kopi darat (kopdar), secara tidak sadar kamu akan mengatur waktu kamu, seperti
memilah kegiatan yang akan dilakukan, menulis jadwal kegiatan di buku agenda,
atau mengatur pengingat di ponsel dan smartphone
kamu. Belajar-lah mengatur waktu sedini mungkin, karena waktu adalah pahala dan
waktu adalah hal yang tidak dapat kita ulangi, hari senin sekarang berbeda dengan
senin minggu lalu dan senin minggu depan. Jadi, bila hidup kamu ingin lebih
produktif belajarlah mengatur waktu, dan kamu akan mendapatkan latihannya di
organisasi. Ayo jangan sampai kehilangan momentum.
5.
Belajar
menjadi seorang leader
Menjadi seorang leader atau pemimpin adalah
keinginan banyak orang. Dengan kalian aktif dalam organisasi dan ikut terlibat
dalam setiap program didalamnya. Kamu akan belajar memanage orang lain, bisa
saja kamu menjadi ketuanya, wakilnya, sekertaris, bendahara dan kepala divisi.
Dari setiap jabatan diatas memiliki pokok bahasan yang berbeda mengenai
gambaran pekerjaan, kesempatan menjadi leader bisa didapatkan dengan kamu ikut
bikin acara yang diadakan organisasi, dengan seperti itu kemampuan kamu
memimpin di masa depan akan lebih baik.
6.
Belajar
mengatur ide, mimpi dan menggapainya.
Selain itu, dalam sebuah rapat organisasi juga
kamu akan belajar bagaimana mengungkapkan ide, membaurkannya dengan ide orang
lain, membuat jalur dan langkah yang akan ditempuh dalam menjalankan ide
tersebut, dan bersiaplah untuk merealisasikannya.
7.
Belajar
tanggung jawab
Belajar menjadi orang yang bertanggung jawab
adalah sangat penting. Seiring dengan usia bertambah, tuntutan bertambah, pola pikir
berubah, kedewasaan sering sekali diukur dengan pola pikir manusia dan
kemampuan orang tersebut untuk bertanggung jawab atas setiap aktifitas yang
dilakukannya. Semua hal yang dilakukan pasti akan ada catatan
pertanggungjawabannya. Itulah budaya organisasi yang selalu diterapkan kepada
setiap anggotanya.
8.
Belajar
mandiri
Beberapa organisasi banyak mengajarkan kemandirian
kepada anggotanya, misalkan organisasi yang bertujuan pembinaan. Setiap ilmu
dan pengalaman yang didapat dari seniornya dipraktekkan kembali dan diajarkan
kembali ke junior yang dibawahnya, begitulah siklus pembelajaran mandirinya.
9.
Melatih hardskill maupun softskill
Selain melatih
kemampuan hardskill,
organisasi sangat dibilang oleh banyak orang sebagai sarana untuk melatih softskill. Banyak sekali softskill yang bisa kalian kembangkan
dan dapat dari sini. Salah satu contoh kemampuan softskill yang paling dilatih adalah kemampuan berkomunikasi.
1.
Membuat hidup
lebih berharga dan indah
Ketika kamu berada dan aktif di organisasi, kamu
bakal merasa ada di tengah-tengah orang-orang yang unik, hebat, luar biasa dan
mungkin kamu mendapatkan banyak inspirasi dan motivasi dari mereka, banyak
pelajaran hidup yang kamu dapatkan sehingga kamu merasa hidup kamu akan lebih
berharga dan indah dengan berada di lingkungan yang baik.
Tapi,
tidak dapat kita pungkiri setiap suatu hal pasti memiliki resiko. Termasuk
ketika kamu memutuskan untuk masuk dan aktif di organisasi. Mungkin ada
beberapa resiko yang mungkin terjadi, diantaranya:
1.
Waktu luang
dan waktu main kamu berkurang
2.
Bakal sering
kena teguran orang tua kalau kamu jarang diem di rumah.
3.
Merasa lelah
dan sedikit cape
Sejauh yang pernah saya alami sih palingan
resikonya itu, paling yang punya pacar pasti bakal sering kena marah dan
berantem sama pacarnya. Tapi, kalau dilihat dari manfaat dan resiko malah lebih
banyak manfaatnya, jadi pertimbangan apa yang masih membuat kamu untuk tidak
ikut organisasi? Jadi jangan mau ikut organisasi bila kamu masih lebih takut
kepada resiko yang akan kamu alami daripada kenikmatan manfaat yang akan kamu
dapatkan. Semoga tulisan ini bisa membuka pikiran kamu dan menjadi inspirasi
bagi siapa saja yang membacanya. Salam otak kiri kanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar