Senin, 25 Februari 2013

Jeruji Transparan

       Huh..Rasanya seperti berada dalam jeruji transparan yang bisa dibawa kemana-mana.Memang tidak terlihat dan juga bisa dibawa kemana-mana,tapi tetap saja terbelenggu.Justru menurut gue,ini lebih parah dibanding jeruji hotel prodeo,karena kegelisahan dan derita belenggunya terus terasa kemanapun gue pergi.Hingga saat malam tibapun,mata ini sulit untuk menutup dengan rapat dan dengan ikhlas menuju dunia mimpi,pikiran itu terus datang menghantui.
       Mungkin ini sebuah resiko yang harus gue terima,karena gue sulit banget menolak permintaan orang lain walaupun gue tau kalau gue ini belum tentu bisa menolongnya.Sulit banget buat berkata "tidak" dan memberikan penolakan yang halus terhadap ajakan atau tawaran.Bagi gue,kenapa harus imej yang harus gue jaga?kenapa gue dengan teguhnya menjaga agar imej gue tetep bagus dimata orang lain,walaupun sebenarnya gue sendiri menderita karena itu.Kenapa gue harus memiliki perasaan yang over tanggung jawab?dan selalu merasa bersalah bila ada sesuatu yang terlewat dari kewajiban gue sebagai manusia?Padahal orang lain bisa melenggang tenang dan bahagia walaupun mereka banyak melanggar tugas mereka,hati mereka menjadi besar dan semakin tenang.Sedangkan gue semakin cemas dan panik,memikirkan hal-hal yang sebenernya bukan porsi gue untuk mikirin.Kenapa harus ada perasaan iba?kenapa harus ada perbedaan?kenapa gue harus berbuat gini gitu?
        Gue ingin bebas dari belenggu jeruji transparan ini,gue ingin sayap ini bisa terbang lebih tinggi lagi tanpa melihat dan mempertimbangkan daratan dimana gue melompat.Kenapa juga jalan ceritanya harus seperti ini?berada dalam dunia yang sebelumnya tak pernah ada dalam angan,mimpi bahkan imajinasi gue.Dunia yang lebih menyeramkan dibanding gugusan pulau yang dipenuhi bangkai.Kenapa dosa ini terus berlanjut hingga turun temurun kau wariskan kepada generasi setelahmu yang sungguh tak berdosa dan tak tahu apa-apa.Seketika paradigma gue berubah total,semangat ini semakin berbuih tak bermasa.
Tak bisakah gue menikmati ini semua?ini semua begitu samar untuk gue nikmatin,begitu bertolak belakang dengan pernah gue dapetin sebelumnya.
        Bagaimana gue bisa tetep enjoy and comfort di jeruji ini sedangkan diluar sana para sipir dan napi lain sibuk menampar gue habis-habisan dengan bualan dan hinaan?Dimana jalan keluar dari ini semua?Gue butuh perubahan,bukan cara seperti ini yang gue mau dan mungkin orang lain yang bernasib seperti gue inginkan.Semoga ada peradilan besar yang bisa membawa gue keluar dari jeruji ini,jeruji transparan yang bisa dibawa kemana saja,sehingga gue tak bisa lepas dari belenggunya sekalipun gue masuk ke alam mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar