Selasa, 09 Juli 2013

Bala-Bala Ramadhan #1

Alhamdulillah..syukur ku ucapkan kepada Allah atas nikmat hidup yang DIA berikan kepada hambanya seperti aku ini. Nikmat usia yang sungguh luar biasa rasanya tak dapat dibandingkan dengan apapun, apalagi nikmat kesempatan dapat berjumpa lagi dengan bulan suci Ramadhan. Raja dari segala bulan dan obat dari sepanjang tahun. Mungkin diantara kita semua sudah mengetahui beberapa bahkan banyak keutamaan dari bulan Ramadhan ini. Mulai dari setiap nafas kita adalah tasbih, tidur kita adalah ibadah dan semua ibadah yang dilakukan pada bulan ramadhan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. Dan kita semua tahu bahwa di bulan suci ramdhan itu terdapat malam yang lebih mulia dari seribu bulan, bila mana kita beribadah di malam tersebut maka sungguh balasan yang luar biasa dari Allah bagi yang menjalankannya.
          
 Bagiku ramadhan mempunyai esensi khusus. Bagiku ramadhan adalah sebuah bulan untuk melatih diri, dimana pada masa latihan inilah kita mendapat banyak keuntungan. Dari mulai berpuasa menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari, bukan semata-mata mengosongkan perut dan mengurangi asupan mineral dan nutrisi, melainkan membiasakan diri  dalam keadaan lapar. Karena dengan lapar maka nafsu dan emosi kita juga akan berkurang, nafsu syahwat kita apalagi. Maka berawal dengan tidak makan dan minum kita mendapatkan banyak manfaat. Mungkin ketika kecil masalah terbesar kita dalam berpuasa adalah menahan lapar dan dahaga, namun realitanya ketika kita beranjak puber hingga remaja seperti sekarang ini tantangan terberatnya adalah menahan diri dari hawa nafsu, baik itu nafsu syahwat, nafsu emosi, juga menahan indra yang kita miliki dari hal-hal yang tidak sebaiknya kita terima. Seperti menjaga mata dari pemandangan yang negative, menjaga telinga dari ucapan yang tidak baik (ghibbah,fitnah,dll), menjaga tangan dari sentuhan yang dilarang. Maka hal-hal tadi lah yang sebenarnya lebih sulit menjaganya dibanding menjaga diri dari lapar dan dahaga.
         
 Ramadhan adalah tambang emas yang tidak akan pernah habis. Semangat untuk terus beribadah selama ramadhan dapat tetap terjaga apinya tetap menyala hingga akhir ramadhan, walaupun terang redup api menyala. Karena Syaitan dibelenggu selama ramadhan, yang mengganggu dan menghalangi kita untuk tetap beribadah adalah rasa malas kita sendiri. Itulah yang sebenarnya harus kita lawan. Musuh terberat yang kita miliki adalah melawan rasa malas diri kita sendiri. Sulitnya untuk melangkahkan kaki ke mesjid untuk shalat berjamaah dan memilih tidur dengan beralasan bahwa selama ramadhan tidur merupakan ibadah adalah alasan klasik yang sering aku dengar bahkan aku alami sendiri. Secara logika kalau di ibaratkan ramadhan adalah tambang emas yang tak pernah habis, maka dengan waktu yang kita miliki,tenaga yang kita punya, kesempatan yang ada kita akan menggarap tambang emas itu menjadi tumpukkan emas pahala bagi bekal kita kelak di akhirat. Bila waktu yang ada disia-siakan maka merugilah kita.

 1. Demi masa. 2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 3. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.      ( Q.S Al-Ashr : 1-3 )


Pada ramadhan ini banyak sekali harapan dan cita-cita yang ingin kucapai. Mulai dari meningkatkan kualitas diri terhadap Allah menjadi lebih baik, meningatkan kapasitas ilmu yang dimiliki dengan tsaqofah-tsaqofah islam, menghatamkan al-quran, dll. Walaupun aktifitas shaum ini beriringan dengan aktifitas regular seperti biasa, saya harus tetap bisa menjaga kondisi. Mungkin akan terasa seperti bulan-bulan yang lain mungkin hanya suasananya saja yang berbeda. Kalaupun boleh membandingkan dari segi menahan lapar dan dahaga, lebih ringan menjalankan shaum di luar ramadhan dibanding di bulan ramadhan karena suasana ramadhan itu akan banyak terlihat orang-orang yang lemas dan kurang bersemangat, jadi pembawaan kepada diri kitanya juga menjadi lemas dan lunglai. Sebenarnya ada banyak hal yang ingin sekali saya bagikan lewat tulisan ini. Mungkin untuk tulisan ini hanya sebatas sampai disini dulu saja, nanti kita lanjutkan dengan cerita selanjutnya di perjalanan ramadhan kali ini. Mohon di maklum karena aktiftas menulis itu tidak bisa dilepaskan dari yang namanya mood. Semoga Allah melancarkan segala ibadah kita di bulan ramadhan kali ini, dan semoga apa yang kita harapkan dapat tercapai. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar