Senin, 29 April 2013

Seutas Harapan

Sudah lama tidak menulis dengan serius.Tidak menuliskan pikiran dari isi kepala yang benar-benar bagus,yang keluar hanyalah tulisan dari kejunuhan saja.Kini aku berjumpa dan bertatap muka lagi dengan si monitor,yang setia mengeluarkan output dari kalimat yang aku ketik di atas keyboard.Kenapa selalu begini rasanya?setiap aku berhadapan denganmu wahai keyboard dan monitor,hatiku menjadi tak karuan,pikiranku berlarian saling bertabrakan.Entah harus kucari kemana semua inspirasi tentang sesuatu yang akan aku tuliskan,yang aku dapatkan ketika melamun menunggu teman,ketika aku menunggangi si kuda besi di siang dan malam,ketika aku harus bertemu dengan kebosanan di ruang sempit dan ketika aku berjalan diatas bumi ini.Semua ide dan pikiran itu tiba-tiba hilang dan seperti malu untuk mempertontonkan batang hidungnya ketika dia bertemu keyboard dan monitor.Aku menjadi gugup dan tak bedaya dihadapan kalian (keyboard dan monitor).
Pernah aku menghadiri sebuah seminar mengenai membaca dan menulis.Dan aku menanyakan hal demikian kepada narasumbernya.Karena aku merasa itu sebuah tembok penghalang yang harus aku runtuhkan,bila tidak?maka aku akan merasa tersendat dan terjegal untuk terus menulis.Mungkin lebih baik menggunakan cara-cara klasik yang kita kuasai dan mungkin juga terbukti ampuh,ketimbang menggunakan teknologi modern yang sulit beradaptasi dengan kebiasaan kita.Yah,lebih baik aku menuliskannya diatas kertas,jadi ketika mendapatkan inspirasi,kertas dan pulpen lah yang akan aku cari,tak bisa dipercaya bila aku harus mengandalkan ingatanku yang terbukti kinerjanya menurun akibar konsumsi msg yang berlebih.Sebaiknya aku mengambil cara aman agar tidak nabrak pada dinding yang sama.
Sejujurnya aku begitu bersemangat untuk menulis,menceritakan semua hal-hal yang menarik yang pernah aku alami dan membagikannya kepada kalian semua,dan berharap kalian yang membacanya akan  terhibur dan suka hingga dapat mengambil inspirasi dari tulisanku.Juga aku begitu senang ketika aku dapat membuat tulisan sesuai dengan apa yang ada dalam benakku,dan tidak ada distorsi.Mungkin aku seharusnya lebih rajin lagi untuk mengerjakan hal-hal positif dan bermanfaat,ketimbang harus mengerjakkan sesuatu yang masih gelap untuk aku bayangkan di masa depan.Membaca merupakan jawaban dari ini semua,dulu aku sering membaca walaupun bukan seorang yang kutu buku juga sih,tapi aku jadi suka membaca sejak menginjak bangku institute,entah kenapa?tapi aku merasa menyesal juga sih,kok baru punya perasaan itu pas baru mendapat status sebagai mahasiswa,kenapa engga dari dulu?euhh..dasar..sudahlah.Penyesalan emang selalu datang terakhir sama seperti polisi di film-film bollywood.
Erat kaitannya membaca dan menulis bagaikan “rumah” dan “sakit” dan tak boleh dipisahkan,mereka akan terus bersatu hingga menjadi seperti kata “rumah sakit”.hahaha…gak nyambung,biarin yang penting minimal bisa menghibur diri sendiri.Ingin rasanya pergi ke toko buku dan banyak menghabiskna waktu disana atau engga pergi ke perpustakaan dan menghabiskan waktu disana untuk…….euhhh…untuk tidur..hahahah..yah untuk membaca lah ,tapi tidak menutup kemungkinan juga untuk tidur.hahaha….Namun di semester genap ini rasanya sulit menemukan waktu luang, yang benar-benar free untuk saya habiskan untuk kepuasan diriku sendiri,ada waktu luang namun diisi oleh kegiatan pengabdian kepada orang lain.Bukannya tidak ikhlas atau gak suka juga,tapi adakalanya diri sendiri harus diperhatikan juga.Jadwal di semester ini sungguh padat,ditambah dengan kegiatan extra juga membuat porsi waktu untuk hobbi sedikit berkurang atau bahkan banyak hilang.Tapi yang pastinya aku harus melewati fase yang seperti ini,yah namanya juga dinamika kehidupan harus dinamis dan berubah ubah,dan aku senang.Kalo kata Papah Dave Grohl mah “When the wheels come down”.Jadi selanjutnya semua pekerjaan dan project yang tertunda dapat segera aku selesaikan dan semoga juga semuanya berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaSeutas Harapan

Jumat, 26 April 2013

I Wanna Be

I can’t say anything
I felt so blurry two weeks of late, for everything
I am too lazy to say a word, to tell a story, or to ask something
I just thinking the future, my future
I wanna be a multi-talent person
I wanna be a guitarist, a chef, an author and a nurse of course
I wanna have a bright future, a beautiful past time
I don’t know what I have to do to make it real
I think because everything so blurry
I feel gloomy…

I’m looking for my best side
I try for doing something useful
I aim to make proud some people around me, especially my parents
It’s hard for me if I still stay here
I have to move
I need a space to move on, come on
I have to breathe, to unfold my real imagination
It still blurry…

Prosa diatas,tadinya merupakan sebuah lyric untuk lagu.Yah,lagu yang dibuat untuk menandakan bahwa kita ini berkarya.Prosa diatas ditulis oleh teman saya bernama "icus"..mungkin kalo orangnya baca,pasti akan ketawa tawa sendiri.
Lyricnya begitu polos dan tak terjamah....
Namun banyak cerita dibalik lirik diatas....
Baca SelengkapnyaI Wanna Be

Rabu, 17 April 2013

Everywhere,They're Family

           Keluarga? Apa sih keluarga itu? Mungkin keluarga itu semacam kue,kue manis kayak martabak gitu,hahaha…ngawur.Kalau menurut KBBI keluarga itu artinya ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah.Namun tak sesempit itu arti dari keluarga,walaupun secara bahasa terdengar simple dan singkat,namun makna dari kata “keluarga” itu sangatlah dalam bahkan lebih dalam dari sumur yang ada di rumah saya.hahaha……entahlah,yang pasti setiap orang dapat mengartikan keluarga dengan berbagai versi mereka masing-masing.Namun bagi saya sendiri makna keluarga tidak bisa dipisahkan dari kata “bersama”.yah karna kita akan menyebut suatu hubungan itu sebagai keluarga karna kita berada bersama dengan mereka.Kita akan menyebut adik,kakak,ayah,ibu sebagai keluarga karna kita sering berada bersama dengan mereka,lalu ketika kamu atau saya berada bersama dengan teman-teman atau sahabat maka kita akan menyebutnya sebagai keluarga.Maka saya sendiri menganggap semua orang yang pernah bersama saya dalam jangka waktu tertentu,berada bersama saya dalam suatu acara,ataupun berada bersama saya ketika kita mengobrol hingga terjadi suatu kenyamanan dan rasa senang,maka mereka adalah keluarga saya.Walaupun mungkin banyak perbedaan diantaranya,mulai dari latar belakang,bentuk fisik,kebudayaan,bahasa,bahkan agama tapi mereka tetap saya sebut keluarga.
          Namun yang saya tahu tentang keluarga itu adalah ketika kita kekurangan mereka akan melengkapi,ketika kita jatuh maka mereka akan membantu kita untuk bangkit kembali,ketika kita sedih mereka menghibur kita,ketika kita senang dan terlampau senang mereka akan mengingatkan kita untuk dapat berbagi kesenangan dan  tidak berlebih lebihan,ketika kita tersenyum maka mereka akan menjaga kita agar terus tersenyum,ketika kita putus asa mereka akan memberi kita semangat,dan ketika kita berdoa maka mereka akan mengaminkannya.
          Saya sendiri akan merasa aman dan nyaman ketika saya berada dalam suatu lingkungan keluarga yang baik.Akan ada suatu kehangatan yang tidak dapat berhenti walaupun hari terus berganti,siang malam silih berdampingan menemani.Hingga datang badai konflik sekalipun akibat gesekan diantara kita,tetapi tidak akan membuat kita terpecah.Konflik justru mengajarkan kita untuk lebih bijak menjalani hidup,mengambil banyak hikmah dan pelajaran didalamnya,bagaimana memulihkan suatu hubungan,bagaimana berkomunikasi yang baik.
          Namun ada suatu batu penghalang yang cukup kuat menhan kita untuk terus bersinar,cukup kuat untuk melawan kehangatan kita,cukup kuat menjegal kebersamaan kita,dan cukup kuat ntuk menarik kita agar ikatan tangan diantara kita renggang lalu terlepas.Dia adalah waktu dan kesibukkan.Banyak jarak diantara kita dan keluarga menjadi renggang dan menjauh karna faktor kesibukkan,dan seperti sebuah bayangan yang mengikuti badan,maka karna kesibukan orang akan berkata “saya tidak punya waktu”.Saya sungguh menyesal ketika salah seorang bagian keluarga ada yang membuthkan uluran tangan dan perhatian ,lalu dengan tak sadar kita berkata “maaf,saya sibuk,saya gak punya waktu”.Rasanya kalimat itu seperti peluru tajam yang menancap kuat didalam dada hingga dia suit untuk bernafas.Maafkan saya teman,sahabat dan semua keluarga saya dan yang pernah menjadi keluarga saya hingga kita jarang berjumpa.Kita berjuang bersama untuk meruntuhkan tembok besar dihadapan kita yaitu tembok yang bernama kesibukkan dan waktu.
          Saya disini sangat bangga telah banyak memiliki keluarga yang luar biasa hebat yang telah bayak memberikan pelajaran berharga kepada saya,banyak membimbing saya untuk maju.Terima kasih kepada keluarga besar saya yang memiliki ikatan sedarah,keluarga sesama agama islam,kelurga sesama suku sunda,keluarga sesama warga Negara Indonesia,kelurga yang pernah sekolah di MI-Al-Hasan,keluarga di SMPN 20 Bdg,keluarga di SMKN 2 bdg,keluarga di Marching band Gita Pakuan,keluarga di Institut Teknologi Itenas,kelaurga di Teknik Mesin Itenas,keluarga di Lab.Metalurgi fisik Itenas,keluarga di Speaker People,keluarga di pertemuan Giggs band,keluarga di jalanan yang suka nanya alamat dan nanya jalan ke saya,dan keluarga yang selalu menganggap saya sebagai saudara.
Baca SelengkapnyaEverywhere,They're Family

Selasa, 02 April 2013

Sesosok Malaikat Penolong

Entah kapan pertama kali aku bertemu dengan sosok itu,aku lupa dimana kita bertemu dan pada momen apa kita pertama berdialog.Sosok itu bagaikan seorang tour guide yang sangat hebat,menceritakan tentang apa saja yang ada diluar sana maupun di tempat aku berpijak,membimbing aku untuk bisa melewati rintangan yang akan terjadi di depan sana.Sosok tersebut begitu indah,dengan penuh keikhlasan dia memberikan semua pelajaran baik tentang kehidupan kepada aku.Dia mengajarkan bagaimana aku bisa bangun dan berdiri setelah terjatuh,bagaimana untuk berlari diatas duri,bagaimana caranya untuk tersenyum di tengah kesedihan,bagaimana caranya memberi ditengah kesulitan,bagaimana caranya untuk rajin ditengah kemalasan,bagaimana caranya untuk ceria ditengah kebosanan,bagaimana cara untuk menyenangkan orang lain ditengah kekecewaan,bagaimana menjadi percaya diri ditengah rasa minder,bagaimana memberi tanpa harus meminta,bagaimana menyayangi tanpa harus menyakiti,bagaimana potensi dapat menjadi hobi dan bagaimana membuat semua masalah yang terasa sulit menjadi hal yang mudah dan menyenangkan.Itulah yang dia berikan padaku.
          Sosok tersebut dapat menjadi seperti ilmuan yang terus melengkapi bagian-bagian yang kurang dari sebuah robot hasil experimennya,memperbaiki setiap system yang keliru dan membuatnya dapat bekerja maksimal lagi.Sedikitpun aku tidak merasa keberatan kalau aku dikonotasikan sebagai robot,dan semoga juga dia tidak keberatan aku sebut ilmuan.Seorang ilmuan pasti berkorban banyak untuk kesusksesan experimennya,mulai dari waktu,tenaga,pikiran bahkan moril,harapannya adalah bagaimana robotnya ini dapat menjadi robot yang pintar,cerdas dan dapat bekerja baik,sehingga di luar sana orang-orang menyukainya.Aku berharap kerja kerasnya selama ini akan berbuah manis dan indah di suatu hari kelak,dimana semua orang akan berterima kasih atas jasa dia yang mampu bereksperimen dengan robotnya yang super canggih.
          Awalnya aku khawatir dengan keadaanku yang seperti ini,yang mungkin banyak sekali perbedaan dengan orang lain.Namun,sosok tersebut mampu meyakinkan aku untuk berani dan percaya diri dengan apa yang aku miliki.Dia memberiku semangat dan power untuk menghadapi itu semua dengan caraku sendiri.Dia yakin kalau aku akan menjadi manusia yang berhasil kelak,dan aku juga yakin kalau dia akan menjadi salah satu orang terbaik yang ada di belakang layar kesuksesanku.Aku akan mengingat jasanya dan melakukan apa yang dia sarankan.Aku terlalu banyak berhutang budi padanya,dan kuharap akau dapat membalasnya dengan sesuatu hal yang mampu membuatnya tersenyum bahagia dan terus mengenangnya.Tidak lupa juga kupanjatkan doa untuknya dan kusebut namanya dalam setiap doa yang kubaca setelah shalat dan malaikat di langit dan di bumi meng –aminkan nya.
          Aku juga lupa bagaimana aku dapat seperti sekarang ini,menjadi individu yang selalu dibimbing untuk menjadi yang lebih baik,memberikan usaha terbaik dan doa yang terbaik.Sosok tersebut selalu mengisi hari-hariku yang monoton,kehadirannya mampu memberi suasana baru dalam keseharianku,memberikan alunan nada harmoni dalam setiap detik kehidupan yang kujalani.Dan sekarang aku tak merasa sendiri lagi,sekarang aku tidak takut untuk bermimpi dan membagikannya kepada dunia,aku tidak takut dan malu lagi untuk menunjukkan potensiku,karena sosok tersebut pasti akan terus menarikku atau mendorongku untuk dapat menggapai semua impain.
          Tulisan ini sengaja kubuat untuk menghormati dan menghargai semua kebaikan yang telah sosok tersebut berikan kepadaku.Sungguh tidak ada maksud apapun ketika aku menulis ini,aku berharap tulisan ini menjadi ungkapan rasa terima kasihku yang sedikit tidak biasa dengan apa yang orang lain berikan,aku hanya ingin berterima kasih dengan caraku sendiri.Aku hanya ingin memberitahu bahwa aku adalah orang yang beruntung,dapat mengenal sosok tersebut.Sosok tersebut  adalah sosok yang flexible,dapat  menjadi partner,teman,sahabat,saudara,dokter,psikolog,peramal,guru,dll.Sehingga kamu akan merasa bahagia dan beruntung seperti aku ini yang dapat mengenal sosok yang multy talent seperti dia.Satu nasihat lebih baik dari seribu kalimat bijak.
Baca SelengkapnyaSesosok Malaikat Penolong