Sudah
lama tidak menulis dengan serius.Tidak menuliskan pikiran dari isi kepala yang
benar-benar bagus,yang keluar hanyalah tulisan dari kejunuhan saja.Kini aku
berjumpa dan bertatap muka lagi dengan si monitor,yang setia mengeluarkan
output dari kalimat yang aku ketik di atas keyboard.Kenapa selalu begini
rasanya?setiap aku berhadapan denganmu wahai keyboard dan monitor,hatiku
menjadi tak karuan,pikiranku berlarian saling bertabrakan.Entah harus kucari
kemana semua inspirasi tentang sesuatu yang akan aku tuliskan,yang aku dapatkan
ketika melamun menunggu teman,ketika aku menunggangi si kuda besi di siang dan
malam,ketika aku harus bertemu dengan kebosanan di ruang sempit dan ketika aku
berjalan diatas bumi ini.Semua ide dan pikiran itu tiba-tiba hilang dan seperti
malu untuk mempertontonkan batang hidungnya ketika dia bertemu keyboard dan
monitor.Aku menjadi gugup dan tak bedaya dihadapan kalian (keyboard dan
monitor).
Pernah
aku menghadiri sebuah seminar mengenai membaca dan menulis.Dan aku menanyakan
hal demikian kepada narasumbernya.Karena aku merasa itu sebuah tembok
penghalang yang harus aku runtuhkan,bila tidak?maka aku akan merasa tersendat
dan terjegal untuk terus menulis.Mungkin lebih baik menggunakan cara-cara
klasik yang kita kuasai dan mungkin juga terbukti ampuh,ketimbang menggunakan
teknologi modern yang sulit beradaptasi dengan kebiasaan kita.Yah,lebih baik
aku menuliskannya diatas kertas,jadi ketika mendapatkan inspirasi,kertas dan
pulpen lah yang akan aku cari,tak bisa dipercaya bila aku harus mengandalkan
ingatanku yang terbukti kinerjanya menurun akibar konsumsi msg yang berlebih.Sebaiknya
aku mengambil cara aman agar tidak nabrak pada dinding yang sama.
Sejujurnya
aku begitu bersemangat untuk menulis,menceritakan semua hal-hal yang menarik
yang pernah aku alami dan membagikannya kepada kalian semua,dan berharap kalian
yang membacanya akan terhibur dan suka
hingga dapat mengambil inspirasi dari tulisanku.Juga aku begitu senang ketika
aku dapat membuat tulisan sesuai dengan apa yang ada dalam benakku,dan tidak
ada distorsi.Mungkin aku seharusnya lebih rajin lagi untuk mengerjakan hal-hal
positif dan bermanfaat,ketimbang harus mengerjakkan sesuatu yang masih gelap
untuk aku bayangkan di masa depan.Membaca merupakan jawaban dari ini semua,dulu
aku sering membaca walaupun bukan seorang yang kutu buku juga sih,tapi aku jadi
suka membaca sejak menginjak bangku institute,entah kenapa?tapi aku merasa
menyesal juga sih,kok baru punya perasaan itu pas baru mendapat status sebagai
mahasiswa,kenapa engga dari dulu?euhh..dasar..sudahlah.Penyesalan emang selalu
datang terakhir sama seperti polisi di film-film bollywood.
Erat
kaitannya membaca dan menulis bagaikan “rumah” dan “sakit” dan tak boleh
dipisahkan,mereka akan terus bersatu hingga menjadi seperti kata “rumah
sakit”.hahaha…gak nyambung,biarin yang penting minimal bisa menghibur diri
sendiri.Ingin rasanya pergi ke toko buku dan banyak menghabiskna waktu disana
atau engga pergi ke perpustakaan dan menghabiskan waktu disana
untuk…….euhhh…untuk tidur..hahahah..yah untuk membaca lah ,tapi tidak menutup
kemungkinan juga untuk tidur.hahaha….Namun di semester genap ini rasanya sulit
menemukan waktu luang, yang benar-benar free
untuk saya habiskan untuk kepuasan diriku sendiri,ada waktu luang namun diisi
oleh kegiatan pengabdian kepada orang lain.Bukannya tidak ikhlas atau gak suka
juga,tapi adakalanya diri sendiri harus diperhatikan juga.Jadwal di semester
ini sungguh padat,ditambah dengan kegiatan extra juga membuat porsi waktu untuk
hobbi sedikit berkurang atau bahkan banyak hilang.Tapi yang pastinya aku harus
melewati fase yang seperti ini,yah namanya juga dinamika kehidupan harus
dinamis dan berubah ubah,dan aku senang.Kalo kata Papah Dave Grohl mah “When
the wheels come down”.Jadi selanjutnya semua pekerjaan dan project yang
tertunda dapat segera aku selesaikan dan semoga juga semuanya berjalan dengan
baik.