Rasanya
kepala ini seakan mau pecah, lalu mengeluarkan segala isi didalamnya keluar bak
orang yang sedang muntah.Rasanya otak ini sudah terlalu berat menahan beban
pikiran yang sebenarnya merupakan proyeksi dari sebuah komitmen dan tanggung
jawab.Dunia seakan menjadi kejam terhadap saya yang hidup dalam bayang-bayang
lingkaran preman.Premannya adalah
subjek-subjek yang terus meminta saya untuk tanggung jawab atas komitmen
dan terus menagih hutang atas segala janji yang dulu pernah terucap dari bibir
manisku.
Kalo masalah janji kepada seseorang
tidak terlalu menjadi beban pikiran karena orang tersebut santai dan tidak
menagih,juga cenderung mereka sangat memahami beban pkiran yang saya pikul juga
kadang memotifasi,saya sangat berterima kasih.Tapi,tetap dalam pikiran saya
terbayang hutang yang harus dibayar
kepada mereka yang dulu pernah saya janjikan.Walaupun dengan konsekuensi suatu
hari nanti tingkat kepercayaan mereka akan menurun.Sekali lagi,saya meminta
maaf dan berterima kasih kepada mereka yang sebenarnya telah saya dzalimi karna
saya ingkar dalam berjanji terhadap diri mereka maupun terhadap diri saya
sendiri tetapi hati mereka tetap lapang menerima segala kedzalimanku dan jutru
membalasnya dengan senyum penuh energy serta motifasi yang membangunkan.
Namun yang terasa begitu berat
membebani pikiranku adalah subjek-subjek yang meminta pertanggungjawabanku atas
komitmen yang dulu pernah terucap dari bibir manisku ini.Sebenranya tidak ada
masalah ketika menjalankan suatu kewajiban terhadap subjek tsb pada waktu yang
terpisah atau jelas kapan dilaksanakannya.Tapi ini menjadi suatu masalah besar
ketika subjek tsbt tidak berjalan sesuai dengan orbitnya masing2.Tiap2 subjek
melewat batas apa yang telah disepakati denganku.Ada yang berputar lebih cepat
dari kecepatan asalnya,ada juga yang sengaja menabrakan dirinya dengan subjek
lain dan berani bertarung “siapa yang akan menang?”.
Hidup seperti dikejar-kejar oleh debt
kolektor yang senantiasa menebarkan terror kapanpun dan dimanapun saya
berada.Mereka selalu menagih apa yang seharusnya menjadi hak mereka
terhadapku,mereka tak pernah lelah untuk mengejarku sampai apa yang menjadi
tujuan mereka tercapai,mereka bahkan tak segan-segan untuk memberikan sebuah
tinju di mukaku dan mencaci maki dengan sebuah kalimat opini dan kesimpulan
bahwa saa tidak bisa memenuhi janji.Tapi kalimat diatas hanyalah analogi dari
contoh keadaan yang saya alami saat ini.Padahal sebenanrnya ini terasa lebih
rumit dan kompleks,karena setiap bagiannya saling berhubungan dan datang pada
saat yang nyaris bersamaan.
Entah siapa yang egois?apakah diriku
yang selalu ingin agar eksistensi hidupku diakui,keamanan jiwaku terlindungi
dan ketenangan hatiku terjaga yang
egois?ataukah diriku ini yang ingin selalu enak sendiri dan instant dalam
menjalani sesuatu?dan ataukah diriku yang selalu ingin mencari kesenangan dan
kebebasan bergerak?sudahkah semua
pertanyaan diatas memberikan gambaran fakata bahwa aku ini egois?egois seperti
apa yang engkau maksud ?apakah aku terlalu egois karena lebih mementingkan
urusan diri sendiri dibanding urusan orang lain?apakah aku terlalu egois
mementingkan kepuasan diri sendiri dibandingkan kepuasan orang lain?apakah
terlalu egois jika aku terlalu memikirkan pandangan orang yang tulus ketimbang
pandangan baik dari mereka yang memanfaatkanku?Saya memang egois,dan saya
sepakat kalo egois itu perlu ada dalam kehidupan manusia.Ilmu yang saya
dapatkan dalam sebuah buku adalah “pakailah tabung oksigen nafasmu sendiri
sebelum kau menolong orang lain”.
Saya sudah mulai lelah untuk mencari
cara dan usaha agar beban ini dapat terurai.Semoga dengan tulisan yang tidak
penting ini setidaknya bisa mengurangi beban pikiran saya.Rasanya ingin
bersantai sejenak dan otak ini bebas dari pikiran berat itu semua.Terkadang aku
memang harus cuek dan tidak jujur untuk menyelamatkan diriku.Aku hanya butuh
waktu untuk bisa mengena diriku lebih dalam,memahami mimpi dan
keinginanku,menjalankan indahnya hidupku.Whatever people call me irresponsible
,whatever people call me ignorant,I just need to relax my mind and grab again
my beautiful life.